Kamis, 29 Agustus 2019

Demi Janji

Oleh Darma. 

-- 

“Kamu beneran janji akan menikahi aku?” tanya Mira kepada Bayu. 

Iya, aku janji. Janji menjadi lelaki yang akan melepaskan keperawananmu dengan kelaminku ini, pikir Bayu mesum. 

Ish... kok diem? Kamu habis mikir jorok, ya?” 

Bayu tertawa. “Enak aja. Sembarangan deh kamu!” 

“Ya udah, terus gimana? Kamu berani janji atau enggak?” tanya Mira sekali lagi karena masih ragu akan kekasihnya itu.

“Iya, aku janji. Bulan depan kita akan melangsungkan pernikahannya, Mir. Kamu tinggal pilih tanggal yang cocok.”



Pada malam hari yang seharusnya menjadi malam resepsi pernikahan Mira dan Bayu, hujan turun begitu deras. Mira yang sedang berbaring di kasur hanya terdiam tanpa ekspresi. Mira mungkin sedang meratapi batalnya acara itu. Di dalam gelapnya kamar, tiba-tiba ada secercah cahaya masuk melalui jendela kamar. Lalu, terdengar bunyi ngik dari jendela kamar yang terbuka. Jendela mulai terbuka lebar dan se­seorang masuk dari jendela tersebut. Bersamaan dengan itu, dinginnya angin pun ikut masuk ke dalam kamar dan membuat tubuh Mira kedinginan. 

Orang itu mulai mendekati kasur Mira. Menaiki kasurnya dan langsung menunggangi Mira. Seorang lelaki laknat telah memerkosa tubuh Mira. Namun, Mira tidak bisa melawannya karena ternyata dia adalah lelaki yang seharus­nya menjadi suaminya hari ini.

Mira terlihat pasrah dan mungkin me­nikmati atas apa yang Bayu lakukan kepadanya. Selesai Bayu menjamah tubuh Mira, dia hanya meninggalkan Mira begitu saja tanpa member­sihkan tubuhnya. Menyisakan cairan kentalnya di beberapa titik tubuh Mira. Sebelum benar-benar pergi dari kamar itu, Bayu hanya menutup kembali tubuh Mira dengan kain putih dan me­ninggalkannya di kamar mayat. 

“Sayang, aku telah menepati janjiku. Kini kamu bisa istirahat dengan tenang,” bisik Bayu di telinga Mira seraya menangis. Bayu meneteskan air mata semakin deras sewaktu mengingat kejadian kemarin, sehari sebelum pernikahannya, calon istrinya itu kecelakaan ketika pulang dari merayakan pesta lajang bersama teman-teman akrabnya. Mobilnya ditabrak oleh mobil lain yang pengendaranya diduga dalam pengaruh minuman keras. Tadi sore, dokter menyatakan Mira meninggal.

Bayu tahu bahwa kematian bisa datang kapan saja, tanpa memandang usia. Tapi, kenapa kematian hadir pada saat menjelang hari pernikahannya? Lalu, merusak semua rencana yang telah dia nanti-nantikan itu? Maka, demi janji yang telah dia ucapkan kepada diri sendiri untuk menjadi laki-laki yang bakal merenggut keperawanan Mira, Bayu tega melakukan perbuatan biadab semacam itu.

--

Gambar diambil dari: https://pixabay.com/photos/promise-forever-divorce-2749751/

0 Comments:

Posting Komentar