Terbentuknya WIRDY

Pada akhir November 2015, Yoga Akbar mengajak Darma, Icha, dan Wulan membentuk sebuah grup obrolan di Line untuk membahas seputar dunia bloger, sebab jika mengobrol di Twitter rasanya terlalu vulgar dan akan mengganggu kawan-kawan yang lain. Mulanya, mereka lebih banyak membicarakan tentang bloger ini lagi dekat sama bloger anu; bloger A baru putus sama bloger F, yang belakangan diketahui ternyata bloger F selingkuh sama bloger R; bloger H tulisannya keren dan beda dari yang lain; bloger B kalau komentar sungguh niat dan betul-betul mengapresiasi penulisnya; bloger J sombong dan merasa sok selebritas; dan seterusnya. Pendeknya, mereka doyan bergibah. 

Harus diakui bahwa bergunjing selalu menawarkan kenikmatan yang sulit ditolak. Namun kalau porsinya kebanyakan, entah mengapa lama-lama bisa bosan sendiri dan akan menerbitkan perasaan bersalah. Kala itulah Yoga mulai sadar kalau percakapan-percakapan semacam itu semestinya dapat bergerak ke arah yang lebih positif. Yoga lantas menawarkan ide untuk membicarakan tentang kepenulisan yang sepertinya lebih mengasyikkan, lalu nanti jadi bisa sekalian belajar bersama-sama. 

Syukurnya, yang lain langsung merasa sepakat. Mereka pun mulai mengangkat topik kaidah bahasa Indonesia, misalnya, membedakan penggunaan “di” sebagai kata depan dan “di-“ sebagai awalan, lalu dilanjut dengan bagaimana cara membuka maupun menutup tulisan secara bagus, hingga belajar menulis kisah fiksi.

Ketika obrolan mereka mulai berubah serius, Yoga tiba-tiba memberikan grup itu sebuah nama: WIDY. Nama itu diambil dari inisial mereka berempat; Wulan, Icha, Darma, dan Yoga. Penggagasnya sangat tidak kreatif, bukan? Dari latihan menulis fiksi itu, mereka berempat dulu sempat membuat cerita bersambung—yang akhirnya tidak selesai karena berbagai alasan, kemudian vakum. 

Lalu untuk membangkitkan grup itu lagi, mereka berempat pun berunding untuk mencari anggota baru yang konsisten menulis. Niatnya supaya mendongkrak semangat menulis mereka yang telah meredup itu. Akhirnya, saat bulan Oktober 2016 bertambahlah satu personel, yaitu Robby. Dia sekarang telah resmi jadi anggota WIRDY. Dengan penambahan anggota, secara tak langsung grup WIDY telah bubar, berevolusi menjadi sesuatu yang baru, dan kudu berganti nama. Agar namanya tampak lebih panjang dan keren, Yoga menambahkan kata “kafe” di depannya menjadi: Kafe WIRDY. 



Kafe WIRDY kini seperti sebuah tempat yang asyik untuk menulis, berbagi cerita, atau sekadar nongkrong bareng bagi mereka berlima. Mereka berharap grup ini benar-benar berguna seperti anak-anak gaul yang bahagia saat nongkrong di kafe. Entah karena bisa membicarakan suatu topik, lalu tertawa bareng-bareng, terus bisa juga sebagai tempat curhat. Intinya, mereka berusaha menjadikan grup ini supaya berfaedah. Contohnya, mereka bisa bikin proyekan menulis bareng dengan tema tertentu di blog. Barangkali karena hal itu ada yang pengin ikutan bikin atau terinspirasi konsisten menulis.

Berikut inilah daftar proyekan yang telah mereka ciptakan: 


1. Mengomentari Tulisan Pertama




Robby: Komen-Komen Tulisan Pertama (tulisannya hilang, mungkin kini dihapus oleh pemiliknya)

Darma: Tidak bikin karena sibuk menuntut ilmu di Turki.



2. Bertema “Kepalsuan”

Wulan: Who Am I?


Robby: Dibajak Ghostwriter (ini juga telah dihapus)

Darma: Masih sibuk.

Yoga: Palsu


3. Kalimat Pertama tentang BDSM, yakni memulai tulisan dengan kalimat pertama yang sama, kemudian nantinya menjadi kisah yang berbeda-beda.



Robby: Mencari Berkah dengan BDSM (mendadak hilang juga dari blognya)

Darma: Terlalu sibuk belajar kayaknya membuat Darma kehilangan minat menulis.

Yoga: GadisMacan


4. Pertanyaan dan Jawaban

Robby: Q & A (Question & Apaan-Neh) (lenyap)

Darma: Q n A Darma Kusumah (akhirnya, pelajar Turki ini bisa ikutan)


5. Blog Favorit

Robby: 5 Blog Lucu dan 3 Blog Pemenang Giveaway. Nggak Ada Raditya Dika! (musnah)

Darma:  Baru juga teman-teman yang lain gembira karena Darma bisa ikutan, eh di proyek ini dia malah absen lagi.



6. Ulang Tahun Kedua WIRDY


Robby: Teman yang Jauh Jaraknya (wah, ternyata masih ada)

Darma: Karena tidak sempat menulis, Darma cuma mengucapkan selamat di grup.


--

Jika suatu hari ada perubahan lagi, halaman ini kelak akan diperbarui.